Menentang Rindu



Menentang Rindu

Anis Sania Putri

Alunan lagu menghantarkanku

Pada riuhnya hati yang pilu

Menelantarkan rasa yang pernah ada

Bukan tanpa secarik alasan

Namun memang ini menjanjikan



Kala kebingungan menyapa

Relung hati gundah gulana

Seketika rasa semakin pudar

Tak mampu berdiri

Bahkan tak mampu melukiskan

Secarik garis pembawa kesenangan



Ada apa wahai diri..

Kenapa begini…

Lalu kemana aku harus mengadu ?

Kemana aku harus berbalik arah ?



Temukanlah aku pada cahaya terang

Penunjuk jalan untuk rasa yang semakin tertelan

Bahkan habis terbunuh oleh detak waktu

Tenangkanlah wahai diri

Balutkan hatiku dengan kesejukan

Agar tak semakin mencekam

Bukan…..

Bukan karena aku tak mau tenggelam

Namun ada hal yang mencurigakan



Sepertinya butuh perlawanan

Menghadapi segala rintangan

Menghapuskan segala angan-angan

Apakah aku akan menemukan kuncinya..?



Wahai hati dengarlah

Ada bisikan kekuatan

Menghempaskan segala keraguan

Menepis segala arti kerinduan



Layaknya mendung yang tahu kapan ia akan hadir

Dan layaknya hujan beralasan kenapa ia turun

Seharusnya kehadiran ini tak perlu bersindir

Seharusnya mengetuk dengan santun



Terkadang sebuah janji hanya seperti sebatang coklat

Manis namun tak membuat erat

Secercah pertemuan hanya sebatas alat

Yang membuat arah menjadi semakin serat

Bahkan hanya membuat beban dipundak semakin berat

Tak beralaskan bahkan hanya menggoreskan pilu yang penat

Karena aku tahu ini bukan waktu yang tepat



Segala yang terjadi ini membuat sendu

Helaian helaian kerinduan ini tak mampu tersapu

Bahkan hanya menyisakan sebuah pilu

Sehingga hati dan logika semakin berseteru

Namun suasana yang terjadi semakin semu

Membuat jalan pilihan tak menentu



Pada bukti konkritnya memang benar adanya

Semakin kuat menahan

Medan yang menerjang semakin curam

Bahkan hampir membuat hanyut

Dalam arus yang tak berujung

Dan tak menemukan muaranya



Kini……..

Aku harus kembali

Kembali pada jalan yang membuat tenang

Yang tak menimbulkan genangan kerisauan

Aku harus menemukan

Menemukan titik yang berlubang terang



Segala pertentangan ini aku tangguhkan

Lewat do’a yang kulangitkan

Berharap menembus dan dikabulkan

Kini……

Aku menemukan ketenangan

Aku menemukan kedamaian

Saat segala kerisauan hati aku curahkan

Pada Sang Maha Mendengar

Aku serahkan padaNya

Yang Maha menetapkan keindahan

Yang Maha pemberi rasa kerinduan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi "Cinta Dalam Ikhlas" ( Kang Abay)

Resensi "Reach Your Dreams" ( Wirda Mansur)